Anjungan Pantai
Manakarra Sebagai Daya Tarik wisata Unggulan di Kota Mamuju
Oleh :
Juiche Frakliani FG
Melisa Ananda
Misbahuddin
Kota Mamuju
adalah ibukota
provinsi
Sulawesi
Barat, Indonesia. Kota Mamuju sampai saat ini bukanlah sebagai daerah
otonom yang memiliki wali kota ataupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
sendiri, melainkan masih menjadi bagian dari Kabupaten
Mamuju. Kota Mamuju berada di antara Palu (Sulawesi
Tengah) dan Makassar (Sulawesi
Selatan). Ibukota ini akan menjadi jembatan ekonomi atau pun budaya Kota Palu
dan Makassar.
Secara geografi Kota Mamuju berada ditepi barat Pulau
Kalimantan. Diutara terdapat Teluk Mamuju dan di selatan ada Teluk
Lebani. Topografi wilayah Kota Mamuju berupa pesisir hingga pegunungan.
Ketinggian wilayah Kota Mamuju aantara 0- >1500 meter di atas permukaan air
laut (Mdpl)
dengan titik tertinggi berada di Gunung Adang/ Batambalo. Kota Mamuju yang
beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan
penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 24 - 34 derajat
Celcius. Kota Mamuju dominan etnik Mandar dengan beberapa sub-etnik kecil,
seperti Bugis,
Toraja,
Makassar
dan Jawa.
Pantai
Manakarra merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Kota Mamuju,
Ibu kota Sulawesi Barat. Pantai Manakarra adalah bagian dari Teluk Mamuju dan
Teluk ini juga sebagai sentra perhubungan di Kota Mamuju yaitu Pelabuhan Batu.
Jika Makassar memiliki pantai Losari sebagai anjungan, maka Mamuju memiliki
Pantai Manakarra sebagai anjungannya. Bagaimana tidak, keindahan yang dimiliki
pantai Manakarra sangat indah dengan berlatar belakang Pulau Karampuang yang
eksotis. Pada malam hari Pantai ini akan di penuhi cahaya lampu berwarna merah
dari kapal feri yang akan berlabuh atau bertolak dari Pelabuhan Mamuju. Pantai
Manakarra juga dulunya hanya pantai biasa barulah sekitar tahun 2015 dilakukan
pembenahan sehingga seperti sekarang.
Saat berwisata ke Pantai Manakarra, maka
pengunjung akan menemukan Gong Perdamaian pada bagian depan dan berada
ditengah. Ini bermakna simbolisasi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat yang
cinta damai, dan juga kalau dilihat dari seblah kiri dan kanan pantai terdapat
payung yang berderet rapi.
Deretan Payung di Pantai Manakarra |
Selain
itu, Pantai ini tidak kalah bersih dengan daya tarik wisata lainnya karena Pemerintah
Sulawesi Barat sebagai pengelola sangat memperhatikan kebersihan daya tarik
wisata ini dengan menyiapkan pasukan khusus untuk membersihkan daya tarik
wisata ini selain itu ada banyak fasilitas pembuangan sampah yang disediakan. Tak
heran bila masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung diharapkan untuk ikut
andil dalam melestarikan keindahan yang ada , merawat kebersihannya dari sampah
dan menjaga fasilitas yang tersedia di area Pantai. Pada spot lain terdapat
tulisan “Pantai Manakarra” yang didepannya ada perahu bersimbolkan sebuah makna
bahwa warga Sulawesi Barat sebagian merupakan pelaut yang kuat dan memiliki
nyali yang tinggi untuk melawan ombak dilaut dan rintangan hidup dalam mencari
nafkah sebagai nelayan sebagaimana yang
kita ketahuai sebagaian besar wilayah mamuju adalah pantai.
Spot Perahu di Pantai Manakarra |
Adapun
pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil, anak muda
hingga orang dewasa dengan melakukan berbagai macam aktivitas baik itu untuk
berolahraga seperti jogging, berenang dan bermain dengan fasilitas yang
tersedia seperti mobil-mobilan, odong-odong, motor-motoran, atau scooter untuk
anak kecil, sekedar berfoto ataupun hanya duduk santai menikmati sunset atau sunrise
dan keindahan pantai. Adapun untuk tarif penyewaan mobil-mobilan dikenakan tarif
20 ribu per 15 menit. Pantai Manakarra akan mulai ramai pada jam 4 sore sampai
jam 12 malam. Pada hari minggu pantai ini akan dipenuhi masyarakat atau
pengunjung untuk berolahraga bahkan sering juga diadakan senam pagi secara
bersama-sama dengan gratis .
Kegiatan
setiap tahun yang diadakan di Pantai Manakarra biasanya diselenggarakan pada
Hari Jadi Kota Mamuju pada 14 juli dan Hari Kemerdekaan RI pada bulan Agustus
seperti pada tahun 2007 silam, pernah diselenggarakan acara pesta bakar ikan
dengan jumlah 8 Ton ikan segar yang dibakar diatas bara api dengan panjang
4.300 meter, acara lomba Perahu Sandeq
pun juga pernah di gelar di pantai ini, kemilau Sulawesi dan pameran
kebudayaan.
Adapun
akomodasi seperti hotel sudah ada disekitaran pantai seperti D’maleo hotel Mamuju
yang berbintang 5, hotel Bamuju Beach,Srikandi hotel, serta terdapat beberapa
cafe seperti cafe 63, café Atthilla Anjungan Pantai Manakarra dan warung-warung
kecil di depan anjungan Pantai Manakarra, sedangkan disamping kiri Pantai
Manakarra terdapat Mall Manakarra yang sementara ini dalam proses pembangunan.
Terdapat juga pos polisi lalu lintas di area pantai sehingga menjamin keamanan
lalu lintas.
Namun,
dibalik kelebihan yang di miliki Pantai Manakarra juga terdapat beberapa
kekurangan seperti masih kurangnya fasilitas yang ada di sekitar daya tarik
wisata misalnya belum ada tersedia toilet umum sehingga pengunjung yang ingin
buang air harus menumpang di toilet rumah warga dan warung-warung yang ada
disekitar pantai namun tidak semua pemilik rumah atau warung memberikan izin
kepada pengunjung untuk menumpang di toilet mereka. Selanjutnya yaitu terdapat beberapa
coretan-coretan pada tulisan Pantai Manakarra dan serta air yang terdapat
pada kolam miniature perahu tersebut kotor dan bau sehingga sedikit menganggu
kenyamanan pengunjung.
Kekurangan Dari Pantai Manakarra |
Pantai
Manakarra dikelola penuh oleh Pemerintah daerah yaitu Dinas Pariwisata Provinsi
Sulawesi Barat. Letaknya yang berada di pusat Kota menjadikan lokasinya yang
sangat strategis sehingga selalu ramai dikunjungi, adapun pengembangan di
Pantai Manakarra dari tahun ke tahun semakin membaik yang awal mulanya hanya
pantai biasa dan kini menjadi anjungan dan menjadi icon kota mamuju. Berikut
beberapa hal-hal yang menurut penulis untuk disarankan yaitu menambahkan
aktifivitas seperti menyewakan bebek-bebek, menyediakan toilet umum dan tempat
parkir yang lebih luas agar tidak menganggu dan terjadi macet di sekitar jalan
depan Pantai Manakarra seperti dibuatkan pagar untuk lahan parkir. Sebaiknya di
buatkan panggung pertunjukan di area Pantai Manakarra, melakukan penghijauan
agar Pantai Manakarra tidak terlihat gersang. Menambahkan spot untuk berfoto
seperti di buatkan gambar 3D yang khas atau terkenal di Sulawesi Barat seperti
Ikan terbang. Menambahkan stand atau toko untuk menjual souvenir khas Sulawesi
Barat.
Salah
satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempromosikan daya tarik wisata
ini yaitu dengan melalui sosial media seperti Facebook, instagram, dan youtube
serta media cetak seperti brosur, spanduk, surat
kabar, majalah dan radio. Pemerintah juga melakukan kerja sama dengan travel agent yang
menyediakan paket wisata serta mengadakan pameran atau festival di anjungan
Pantai Manakarra.
Jadi,
Anjungan Pantai Manakarra merupakan salah satu ikon di Sulawesi Barat yang
paling sering jadi perbincangan karna pantai ini ramai di kunjungi oleh
wisatawan. Selain itu, tempat ini merupakan tempat perkumpulan masyarakat untuk
melaksakan berbagai macam aktivitas hiburan seperti, bersantai sambil menikmati
pemandangan, bermain odong-odong dan fasilitas-fasilitas lainnya yang di
sewakan oleh masyarakat sekitar, berenang
pada pagi hari, dan berolahraga. Selain kegiatan sehari-hari tersebut, tempat
ini sangat ramai karena sebagian besar acara atau festival-festival besar kota
Mamuju di adakan di tempat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar