Rabu, 03 Mei 2017

Anjungan Pantai Manakarra Sebagai Daya Tarik wisata Unggulan di Kota Mamuju

Anjungan Pantai Manakarra Sebagai Daya Tarik wisata Unggulan di Kota Mamuju

Oleh :
Juiche Frakliani FG
Melisa Ananda
Misbahuddin

Kota Mamuju adalah ibukota provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Kota Mamuju sampai saat ini bukanlah sebagai daerah otonom yang memiliki wali kota ataupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota sendiri, melainkan masih menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju. Kota Mamuju berada di antara Palu (Sulawesi Tengah) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Ibukota ini akan menjadi jembatan ekonomi atau pun budaya Kota Palu dan Makassar. Secara geografi Kota Mamuju berada ditepi barat Pulau Kalimantan. Diutara terdapat Teluk Mamuju dan di selatan ada Teluk Lebani. Topografi wilayah Kota Mamuju berupa pesisir hingga pegunungan. Ketinggian wilayah Kota Mamuju aantara 0- >1500 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) dengan titik tertinggi berada di Gunung Adang/ Batambalo. Kota Mamuju yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 24 - 34 derajat Celcius. Kota Mamuju dominan etnik Mandar dengan beberapa sub-etnik kecil, seperti Bugis, Toraja, Makassar dan Jawa.


Simbol Pantai Manakarra

Pantai Manakarra merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Kota Mamuju, Ibu kota Sulawesi Barat. Pantai Manakarra adalah bagian dari Teluk Mamuju dan Teluk ini juga sebagai sentra perhubungan di Kota Mamuju yaitu Pelabuhan Batu. Jika Makassar memiliki pantai Losari sebagai anjungan, maka Mamuju memiliki Pantai Manakarra sebagai anjungannya. Bagaimana tidak, keindahan yang dimiliki pantai Manakarra sangat indah dengan berlatar belakang Pulau Karampuang yang eksotis. Pada malam hari Pantai ini akan di penuhi cahaya lampu berwarna merah dari kapal feri yang akan berlabuh atau bertolak dari Pelabuhan Mamuju. Pantai Manakarra juga dulunya hanya pantai biasa barulah sekitar tahun 2015 dilakukan pembenahan sehingga seperti sekarang.

        Saat berwisata ke Pantai Manakarra, maka pengunjung akan menemukan Gong Perdamaian pada bagian depan dan berada ditengah. Ini bermakna simbolisasi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat yang cinta damai, dan juga kalau dilihat dari seblah kiri dan kanan pantai terdapat payung yang berderet rapi.

Deretan Payung di Pantai Manakarra

Selain itu, Pantai ini tidak kalah bersih dengan daya tarik wisata lainnya karena Pemerintah Sulawesi Barat sebagai pengelola sangat memperhatikan kebersihan daya tarik wisata ini dengan menyiapkan pasukan khusus untuk membersihkan daya tarik wisata ini selain itu ada banyak fasilitas pembuangan sampah yang disediakan. Tak heran bila masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung diharapkan untuk ikut andil dalam melestarikan keindahan yang ada , merawat kebersihannya dari sampah dan menjaga fasilitas yang tersedia di area Pantai. Pada spot lain terdapat tulisan “Pantai Manakarra” yang didepannya ada perahu bersimbolkan sebuah makna bahwa warga Sulawesi Barat sebagian merupakan pelaut yang kuat dan memiliki nyali yang tinggi untuk melawan ombak dilaut dan rintangan hidup dalam mencari nafkah sebagai  nelayan sebagaimana yang kita ketahuai sebagaian besar wilayah mamuju adalah pantai.

Spot Perahu di Pantai Manakarra

Adapun pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil, anak muda hingga orang dewasa dengan melakukan berbagai macam aktivitas baik itu untuk berolahraga seperti jogging, berenang dan bermain dengan fasilitas yang tersedia seperti mobil-mobilan, odong-odong, motor-motoran, atau scooter untuk anak kecil, sekedar berfoto ataupun hanya duduk santai menikmati sunset atau sunrise dan keindahan pantai. Adapun untuk tarif penyewaan mobil-mobilan dikenakan tarif 20 ribu per 15 menit. Pantai Manakarra akan mulai ramai pada jam 4 sore sampai jam 12 malam. Pada hari minggu pantai ini akan dipenuhi masyarakat atau pengunjung untuk berolahraga bahkan sering juga diadakan senam pagi secara bersama-sama dengan gratis .
Kegiatan setiap tahun yang diadakan di Pantai Manakarra biasanya diselenggarakan pada Hari Jadi Kota Mamuju pada 14 juli dan Hari Kemerdekaan RI pada bulan Agustus seperti pada tahun 2007 silam, pernah diselenggarakan acara pesta bakar ikan dengan jumlah 8 Ton ikan segar yang dibakar diatas bara api dengan panjang 4.300 meter,  acara lomba Perahu Sandeq pun juga pernah di gelar di pantai ini, kemilau Sulawesi dan pameran kebudayaan.
Adapun akomodasi seperti hotel sudah ada disekitaran pantai seperti D’maleo hotel Mamuju yang berbintang 5, hotel Bamuju Beach,Srikandi hotel, serta terdapat beberapa cafe seperti cafe 63, cafĂ© Atthilla Anjungan Pantai Manakarra dan warung-warung kecil di depan anjungan Pantai Manakarra, sedangkan disamping kiri Pantai Manakarra terdapat Mall Manakarra yang sementara ini dalam proses pembangunan. Terdapat juga pos polisi lalu lintas di area pantai sehingga menjamin keamanan lalu lintas.
Namun, dibalik kelebihan yang di miliki Pantai Manakarra juga terdapat beberapa kekurangan seperti masih kurangnya fasilitas yang ada di sekitar daya tarik wisata misalnya belum ada tersedia toilet umum sehingga pengunjung yang ingin buang air harus menumpang di toilet rumah warga dan warung-warung yang ada disekitar pantai namun tidak semua pemilik rumah atau warung memberikan izin kepada pengunjung untuk menumpang di toilet mereka. Selanjutnya yaitu terdapat beberapa coretan-coretan pada tulisan Pantai Manakarra dan serta air yang terdapat pada kolam miniature perahu tersebut kotor dan bau sehingga sedikit menganggu kenyamanan pengunjung.

Kekurangan Dari Pantai Manakarra

Pantai Manakarra dikelola penuh oleh Pemerintah daerah yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat. Letaknya yang berada di pusat Kota menjadikan lokasinya yang sangat strategis sehingga selalu ramai dikunjungi, adapun pengembangan di Pantai Manakarra dari tahun ke tahun semakin membaik yang awal mulanya hanya pantai biasa dan kini menjadi anjungan dan menjadi icon kota mamuju. Berikut beberapa hal-hal yang menurut penulis untuk disarankan yaitu menambahkan aktifivitas seperti menyewakan bebek-bebek, menyediakan toilet umum dan tempat parkir yang lebih luas agar tidak menganggu dan terjadi macet di sekitar jalan depan Pantai Manakarra seperti dibuatkan pagar untuk lahan parkir. Sebaiknya di buatkan panggung pertunjukan di area Pantai Manakarra, melakukan penghijauan agar Pantai Manakarra tidak terlihat gersang. Menambahkan spot untuk berfoto seperti di buatkan gambar 3D yang khas atau terkenal di Sulawesi Barat seperti Ikan terbang. Menambahkan stand atau toko untuk menjual souvenir khas Sulawesi Barat.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempromosikan daya tarik wisata ini yaitu dengan melalui sosial media seperti Facebook, instagram, dan youtube serta media cetak  seperti brosur, spanduk, surat kabar, majalah dan radio. Pemerintah juga melakukan kerja sama dengan travel agent yang menyediakan paket wisata serta mengadakan pameran atau festival di anjungan Pantai Manakarra.
Jadi, Anjungan Pantai Manakarra merupakan salah satu ikon di Sulawesi Barat yang paling sering jadi perbincangan karna pantai ini ramai di kunjungi oleh wisatawan. Selain itu, tempat ini merupakan tempat perkumpulan masyarakat untuk melaksakan berbagai macam aktivitas hiburan seperti, bersantai sambil menikmati pemandangan, bermain odong-odong dan fasilitas-fasilitas lainnya yang di sewakan oleh masyarakat sekitar, berenang  pada pagi hari, dan berolahraga. Selain kegiatan sehari-hari tersebut, tempat ini sangat ramai karena sebagian besar acara atau festival-festival besar kota Mamuju di adakan di tempat ini.